Pelatihan SDM Perusahaan, Pengembangan SDM Karyawan, Training SDM Efektif, Perencanaan SDM

Pelatihan Motivasi, Pelatihan SDM


Di sebuah pelatihan motivasi atau pelatihan SDM, saya mengingatkan peserta tentang "to life is to give".

Sesungguhnya take and give itu adalah paradigma yang keliru. Mana ada cinta di sana? Masak kita harus mengambil dulu (take) baru mau memberi (give)? Lha, apa bedanya kita dengan Robin Hood? 

pelatihan-motivasi-pelatihan-sdm-pelatihan-karyawan
pelatihan-motivasi-pelatihan-sdm-pelatihan-karyawan
pelatihan-motivasi-pelatihan-sdm-pelatihan-karyawan

Lalu yang benar seperti apa? Tolong dipahami, paradigma yang benar adalah give and given. Yah, ada cinta di sana. Kalaulah kita mau memberi (give), maka tak diragukan lagi kita akan diberi (given) bahkan dilipatgandakan. 

Ini adalah hukum pasti, sepasti-pastinya! Lebih pasti daripada matahari terbit di Timur!

Di Pelatihan SDM, Ippho Santosa Ingatkan Soal Spiritual Love (Dalam Training Karyawan)

Di sebuah pelatihan SDM, saya bertanya, "Bolehkah kita cinta dunia?"

Apa respons peserta? Sebagian mungkin menggeleng, sebagian mungkin mengangguk, sebagian lagi langsung keluar dari ruangan, hehehe.

Lalu, apa pendapat saya? Menurut saya, yah boleh-boleh saja. Cuma, ada syarat-syaratnya.

pelatihan-sdm-pengembangan-sdm-pelatihan-motivasi
pelatihan-sdm-pengembangan-sdm-pelatihan-motivasi
pelatihan-sdm-pengembangan-sdm-pelatihan-motivasi

Sebelum Anda protes, dengarkan saya dulu, inilah syarat-syaratnya:
-  Kita mencintai dunia sewajarnya, tidak berlebihan.
-  Kita mencintai dunia, karena Allah, bukan karena yang lain.
-  Kita menempatkan Spiritual Love di atas Emotional Love dan Rational Love.

Lebih dari 1000 tahun yang lalu, kitab suci telah menegaskan bahwa dijadikan indah pada mata manusia terhadap wanita, anak, perhiasan, kendaraan, dan properti (QS 3: 14).

Dengan demikian, cinta dunia adalah fitrahnya manusia. Tidak mungkin dihilangkan. Malah kalau dihilangkan, bisa mengundang problema dan dilema. Orangtua, pasangan, dan anak Anda adalah bagian dari dunia.

Tentu saja, Anda boleh dan harus mencintai mereka. Hanya saja, jangan berlebihan. Hendaknya pula, Anda mencintai mereka karena Allah. Sebaliknya, kalaulah sampai kita tidak mencintai mereka, maka surga tidaklah layak bagi kita.

Mungkinkah cinta dibawa dalam karier dan bisnis yang kemudian mengantarkan kita pada kesuksesan? Bukan saja mungkin, tapi sangat mungkin dan begitulah seharusnya.

Sekian dari saya, Ippho Santosa.

Pelatihan SDM Perusahaan

Di pelatihan SDM perusahaan, kadang saya membahas soal pasangan.

Sudahkah Anda memeluk pasangan Anda hari ini?

Saat berpelukan, tubuh melepaskan hormon oxytocin yang terkait dengan rasa damai dan rasa melekat. Tak heran kalau ini menyuburkan sikap setia.

pelatihan-sdm-perusahaan-Pelatihan-SDM-Organisasi-Pengembangan-SDM

Pelukan diyakini dapat menambah angka harapan hidup pasangan. Nggak main-main, satu pelukan bisa meningkatkan angka harapan hidup satu hari.

Setiap kali Anda memeluk pasangan sah Anda dengan penuh kasih sayang, maka bertambahlah angka harapan hidupnya. Wajarlah kalau penampilan pasangan Anda menjadi lebih awet muda.

pelatihan-sdm-perusahaan-Pelatihan-SDM-Organisasi-Pengembangan-SDM
pelatihan-sdm-perusahaan-Pelatihan-SDM-Organisasi-Pengembangan-SDM

Sekiranya istri Anda tampak lebih tua daripada usia sebenarnya, mungkin karena ia jarang menerima pelukan juga transferan dari suaminya. Hehehe.

Sekian dari saya, Ippho Santosa. Silakan di-share.

Pelatihan SDM

Selama beberapa hari, guru-guru TK Khalifah se-Indonesia ikut pelatihan SDM di BSD. Tiga hari, tepatnya. Berkumpul. Berbagi. Ini sungguh menyenangkan. Saya pun diminta menjadi salah satu narasumber.


pelatihan-sdm-perusahaan-training-pelatihan-sdm-pengembangan-sdm

pelatihan-sdm-perusahaan-training-pelatihan-sdm-pengembangan-sdm

Kabar gembira tidak cukup sampai di situ. Ternyata, salah satu sekolah tepian menerima bantuan meja dan kursi. Bersama follower, sama-sama kita jadi relawan dan donatur. Alhamdulillah.

pelatihan-sdm-perusahaan-training-pelatihan-sdm-pengembangan-sdm

To live is to give. Itulah menurut saya. Kalau emas diukur dari karat, maka manusia diukur dari ibadat dan manfaat. Saya harap Anda juga sepakat.

Produksi sebesar-besarnya. Konsumsi sekedarnya. Distribusi dan kontribusi seluas-luasnya. Itu baru namanya KAYA. Anda sepakat?

Pelatihan SDM Perusahaan, Pelatihan Dan Pengembangan SDM

"Tak semua orang ingin maju," itulah pernyataan saya di sebuah pelatihan SDM perusahaan. Saya sambung, "Sebagian dari mereka bermental pecundang." Dan inilah alasan-alasannya.


pelatihan-sdm-perusahaan-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-ary-ginanjar

- Saat kita menyarankan sesuatu yang baru, alasannya "Saya nggak punya ilmu, nggak punya pengalaman."

- Saat kita memberitahu ilmu dan cara-caranya, katanya "Kamu sok tahu," atau "Ah ini susah," atau "Di sana sih berhasil, di sini belum tentu."

- Saat kita memberitahu investasi yang besar, alasannya "Saya nggak punya uang."

- Saat kita memberitahu investasi yang kecil, alasannya "Hasilnya kekecilan, hasilnya kelamaan."

- Saat teman-temannya sukses duluan, alasannya "Itu kebetulan saja. Nasib orang kan beda-beda."

- Dikasih gratis, murah, atau refund, katanya "Mau memanfaatkan saya? Mau menipu saya? Kamu pikir saya bodoh ya?"

- Dikasih motivasi, tak percaya. Dikasih bukti, katanya pamer. Saat kita berhenti memotivasi, katanya "Kamu lagi bangkrut ya?"
pelatihan-sdm-perusahaan-pelatihan-dan-pengembangan-sdm-Pelatihan-Motivasi

Tepok jidat, hehehe. Saya harap Anda bermental pemenang. Bukan pecundang! Sekian pesan saya, Ippho Santosa,.