Di training atau pelatihan SDM di perusahaan-perusahaan, saya sering diminta membahas soal pendapatan dan penafkahan. Input-input terbaik, berusaha saya berikan.
Demi rezeki, orang rela bersusah-payah sepanjang
hari bahkan berhari-hari. Atas nama rezeki pula seorang suami rela memeras
keringat dan membanting tulang, guna memenuhi kebutuhan istrinya dan
anak-anaknya.
Itulah rezeki. Semakin dicari, ia seakan
malu-malu bersembunyi, menunggu untuk dijemput. Dengan cara yang tepat di waktu
yang tepat. Mungkin seperti itu.
Pertanyaan berikutnya:
- Kapan rezeki mendatangi kita?
- Sebenarnya, yah selalu.
- Selagi kita masih ada umur.
So? Jangan pernah kuatir soal rezeki. Sekalipun jangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar