Di Pelatihan Pengembangan SDM, Ippho Santosa Berikan Motivasi dan Inspirasi

Di Pelatihan Pengembangan SDM, Ippho Santosa Berikan Motivasi dan Inspirasi



Seminar motivasi dan pelatihan motivasi untuk para profesional. Itulah yang saya lakukan beberapa waktu yang lalu.

Kamis pagi, saya diminta sharing tentang ‪#SuccessProtocol‪ untuk teman-teman di penerbit. Hadir saat itu Priyo Utomo, CEO Retail & Book Publishing. Hadir juga Suwandi Brata, Director Publishing ‪Kompas Gramedia. Event kecil yang sangat berkesan, menurut saya.

Terkait buku di Indonesia, ketika terjual 3.000 eksemplar, biasanya si penulis menyebutnya bestseller. Ketika terjual 50.000 eksemplar, biasanya si penulis menyebutnya mega-bestseller. Sejauh ini, jarang-jarang penulis di tanah air yang mencapai angka tersebut, terutama non-fiksi.

Alhamdulillah, buku-buku saya dengan izin Allah telah terjual totalnya lebih dari 1.000.000 eksemplar. Demikianlah menurut penerbit dan toko buku. Itu belum termasuk bajakan ya, hehehe. Untuk kategori buku motivasi dan pengembangan diri, setahu saya, yang sudah mencapai angka 1.000.000 eksemplar itu adalah senior saya, Ary Ginanjar.

Banyak yang bertanya-tanya sama saya, apa sih resep suksesnya? Menurut saya, tidak ada yang istimewa. Semuanya toh dari Yang Maha Kuasa. Saya hanya menjalankan peran saya saja. Sejak dulu, kalau menulis, yah saya menulis saja. Nggak dibayar pun, saya tetap menulis. Bagi saya, memberi inspirasi itu adalah pekerjaan mulia. Bukankah itu yang dianjurkan dan diajarkan oleh mendiang Stephen Covey, sebagai habit kedelapan yang merupakan habit pamungkas?

Jumat yang lalu, untuk kesekian kalinya sebagian kesibukan saya diliput oleh Metro TV. Tentang TK Khalifah dan Kampus Umar Usman. Saya sampaikan di sana bahwa hidup kita dan keberadaan kita hendaknya menjadi inspirasi bagi sesama. Your life is a message. Bertepatan saja, inspirasi yang saya bagikan melalui tulisan alias buku. Kadang melalui bisnis, seminar, training, social media, dan keteladanan harian. Intinya inspirasi.

Umur kita bisa panjang, bisa pendek. Yang jelas, berapapun umur yang Allah amanahkan kepada kita, telah kita gunakan untuk menginspirasi umur orang lain dalam kebaikan. Bukankah itu menyenangkan dan menenangkan? Nggak harus jadi penulis. Namun, sesuatu yang ditulis dan dibukukan akan bertahan lebih lama. Dan ada amal jariyah di sana. Tak heran seorang tokoh menyebut menulis itu pekerjaan menuju keabadian. Apa pendapat Anda?

Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya sebagai motivator membawakan pelatihan SDM perusahaan atau in-house training, klik ippho.com