Kantor
dan atasan bukanlah segalanya.
Kinerja di kantor, boleh hebat.
Namun
bakti kepada orangtua harus lebih hebat.
Durhaka
mengundang petaka.
Berbakti
mengundang rezeki.
Jika orangtua sudah meridhai,
semua jadi mudah untuk dilalui.
Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya sebagai motivator untuk pelatihan di kantor atau pelatihan SDM, silakan SMS 0812-704-9090.
Sangat menyentuh,Benar2 buat saya meneteskan air mata
BalasHapusBagaimana dgn ibu tiri mas ipho,ibu tiri yg gak pernah sayang sma anak2nya,ibu kandung dah ga da..
BalasHapusBagaimana dgn ibu tiri mas ipho,ibu tiri yg gak pernah sayang sma anak2nya,ibu kandung dah ga da..
BalasHapusLove my mom
BalasHapusPeran Ibu luar biasa Mas. Saya paham itu dan merasakannya...
BalasHapuswww.bairuindra.com
Bener mas...anak yg berbakti pasti menuai prestasi dan banyak rezeki. Anak yg durhaka pasti akan panen petaka dan banyak masalah.
BalasHapusJadi inget ilmu sepasang bidadari. Semoga semua yg baca dan komen disini diberi kemampuan untuk jadi anak yg berbakti, sholeh, dan investasi di akherat nanti. Aamiin.
Salam dari Keluarga Besar Umar Usman
Mr Joss, Wakil Rektor Umar Usman
Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha
Pin 7CB1C1DB
Terimakasih nasehatnya mas Ippho dan telah mengingatkan kita kembali.
BalasHapusSejak banyak membaca banyak hal tentang tokoh tokoh hebat yang menempatkan Ibunya pada posisi yang sangat dimuliakan, yang mas Iphho juga adalah salah satu diantaranya. Saya benar benar mulai belajar memahami dan berusaha untuk meprioritaskan kepentingan Ibu mertua saya, karena Ibu kandung saya, juga ayah saya, telah lama meninggal.
Dan barusan juga seorang sahabat menanyakan pendapat saya, tentang apa yang sebaiknya ia lakukan, saat ibunya melarang dirinya untuk kembali bekerja di tempat yang berjauhan dengan orang tua, sementara pekerjaan tersebut ia butuhkan, yang incomenya juga cukup besar.
Seperti yang mas Ippho tulis, saya pun menyarankan kepada beliau untuk memprioritaskan Ibunya, Insya Allah job lain yang lebih indah dan berkah akan segera menghampirinya..
Khusus tentang Mas Sandiaga Uno,, saya ada sedikit catatan mengenai beliau dalam tulisan ini, semoga bisa bermanfaat dan jadi cerminan buat kita di masa mendatang :
http://arcopodojournal.blogspot.com/2015/06/ternyata-6-hal-ini-yang-menjadi-rahasia.html
Trimakasih motifnya. Semoga lulusan SD INI bs memutus rantai kemiskinan .
BalasHapusTrimakasih motifnya. Semoga lulusan SD INI bs memutus rantai kemiskinan .
BalasHapusBuatlah mereka bangga & bahagia...
BalasHapusAamiin, yaa Rabb. benar sekali bang. semoga kita dimampukan untuk berbakti kepada orang tua kita. Aamiin.
BalasHapusingin rasanya aq berlari pulang memeluk ibu dan meminta maaf
BalasHapus2 jempol
BalasHapusmenyentuh sekali, Alhamdulillah saya sering menyempatkan untuk menelpon Ibu untuk ngobrol dan tanya kabar :), terima kasih artikel yang mantap sekali http://goo.gl/NUXHtY
BalasHapusMenyejukan mata dan hati...
BalasHapusMenyejukan mata dan hati...
BalasHapusIbu adalah nafas disetiap tindakanku
BalasHapusAamiin
BalasHapusBismillahhirrohmannirrohiim... semoga saya bisa mengikuti jejak sperti tokoh2 yg diatas. Aamiin. Saya msh terus belajar & berusaha.
BalasHapusTerima kasih bang Ippho..
BalasHapusSaya sangat menyayangi ibu saya, walaupun ibu saya kadang sangat cerewet dan kadang2 kami tidak sependapat, tapi dari lubuk hati saya yang paling dalam saya sangat menyayangi ibu..
Saat ini saya masih belum bisa berbakti,. Bukan sulit namun seperti ada penghalang negatif antara saya dengan ibu saya..
Kami dibesarkan dengan cara sikap yang acuh dan keras (temperamen).. Adik dan kakak saya adalah figur negatif untuk ibu saya..
Ayah saya temperamen, salah dikit marah..
Ibu sangat memakluminya, namun karna didikan ayah saya keras terhadap semua anaknya alhasil kakak dan adik saya suka ngomongi sifat ayah saya itu (mencibir) dibelakangnya, ibu saya pun terpancing alhasi seperti ada "pengelompokan" di keluarga kami..
Jujur saja, kakak dan adik saya tidak cuma ngomongi dibelakang ayah saya.. Saya dan abang saya juga "kena imbasnya"..
Sifat jelek kakak saya "manis didepan" dan sanggup mengumbar masalah keluarga ke orang lain, sifat jelek adik saya orangnya egois arogan dan temperamen..
Saya sendiri dan abang saya sedikit banyaknya jg "mewarisi" temperamen dr ayah saya.. Dan belakangan (mgkin krna sudah smakin tua) ibu saya sangat cerewet dan jg temperamen..
Saya sudah berkeluarga dan baru mempunyai seorang putra..
Beruntungnya saya mendapatkan istri yg sangat sabar dan memaklumi tipikal keluarga kami.. Istri saya adalah tameng pereda sifat temperamen saya..
Beruntungnya juga saya memiliki ayah mertua yang bijak.. Saya cuma bisa bertukar pikiran dengan ayah mertua dibandingkan dengan ayah saya sendiri..
Saya jg baru menjalankan bisnis yang masih kecil kurang lbh 1thn..
Saya sangat ingin berbakti penuh kepada ibu saya dan ayah saya agar semua niat baik & cita-cita untuk membahagiakan keluarga tercapai..
Saya sangat ingin sekali kakak dan adik saya berubah menjadi orang2 yg postif agar pikiran ibu terhadap kami juga postif..
Saya sangat ingin sekali kami sekeluarga berkumpul secara "tulus, damai dan apa adanya" tanpa ada sifat-sifat negatif lagi..
Mudah-mudahan niat baik dan cita-cita saya tercapai selagi ibu dan ayah masih ada umur panjang.. Aamiin Ya Rabb..
Ceritanya mirip ane mas,orang tua ane tempramen banget kalau ane salah sedikit aja langsung di pukul di maki" sampai di blang bina**ng lah gimana mau berbakti coba kalau didikannya seperti ini,apalg kalau udh di panasin sm abang ane
HapusAamiin. Ibu, Ibu, Ibu, Bapak...
BalasHapusSiapapun yang berbakti dan hormat sama ibu...dipastikan hidupnya akan berkah...
BalasHapusAnak berbakti hidupnya penuh rezeki.
BalasHapusArtikel yg sgt bagus..
BalasHapusAmin.. semoga fortuner
BalasHapusAmin.. semoga fortuner
BalasHapusKewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.
BalasHapusKewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.
BalasHapusKewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.
BalasHapusBagaimana kalau mulai dari kecil tidak di asuh oleh orangtua?
BalasHapusSaya mulai kecil diasuh oleh budhe
Bagaimana kalau mulai dari kecil tidak di asuh oleh orangtua?
BalasHapusSaya mulai kecil diasuh oleh budhe