Pelatihan SDM Perusahaan, Pengembangan SDM Karyawan, Training SDM Efektif, Perencanaan SDM

Melalui Pelatihan di Kantor-Kantor BUMN, Ippho Santosa Ingatkan Soal Bakti

Kantor dan atasan bukanlah segalanya.

Kinerja di kantor, boleh hebat.
Namun bakti kepada orangtua harus lebih hebat.

Durhaka mengundang petaka.
Berbakti mengundang rezeki.


Jika orangtua sudah meridhai, 
semua jadi mudah untuk dilalui.


sandiaga-uno-yusuf-mansur-aa-gym-ippho-santosa-yusril-pelatihan-sdm


tono-koni-prabowo-pelatihan-sdm-pelatihan-karyawan-pelatihan-motivasi







Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya sebagai motivator untuk pelatihan di kantor atau pelatihan SDM, silakan SMS 0812-704-9090.



32 komentar:

  1. Sangat menyentuh,Benar2 buat saya meneteskan air mata

    BalasHapus
  2. Bagaimana dgn ibu tiri mas ipho,ibu tiri yg gak pernah sayang sma anak2nya,ibu kandung dah ga da..

    BalasHapus
  3. Bagaimana dgn ibu tiri mas ipho,ibu tiri yg gak pernah sayang sma anak2nya,ibu kandung dah ga da..

    BalasHapus
  4. Peran Ibu luar biasa Mas. Saya paham itu dan merasakannya...
    www.bairuindra.com

    BalasHapus
  5. Bener mas...anak yg berbakti pasti menuai prestasi dan banyak rezeki. Anak yg durhaka pasti akan panen petaka dan banyak masalah.

    Jadi inget ilmu sepasang bidadari. Semoga semua yg baca dan komen disini diberi kemampuan untuk jadi anak yg berbakti, sholeh, dan investasi di akherat nanti. Aamiin.

    Salam dari Keluarga Besar Umar Usman
    Mr Joss, Wakil Rektor Umar Usman
    Kuliah 1 Tahun Jadi Pengusaha
    Pin 7CB1C1DB

    BalasHapus
  6. Terimakasih nasehatnya mas Ippho dan telah mengingatkan kita kembali.

    Sejak banyak membaca banyak hal tentang tokoh tokoh hebat yang menempatkan Ibunya pada posisi yang sangat dimuliakan, yang mas Iphho juga adalah salah satu diantaranya. Saya benar benar mulai belajar memahami dan berusaha untuk meprioritaskan kepentingan Ibu mertua saya, karena Ibu kandung saya, juga ayah saya, telah lama meninggal.

    Dan barusan juga seorang sahabat menanyakan pendapat saya, tentang apa yang sebaiknya ia lakukan, saat ibunya melarang dirinya untuk kembali bekerja di tempat yang berjauhan dengan orang tua, sementara pekerjaan tersebut ia butuhkan, yang incomenya juga cukup besar.

    Seperti yang mas Ippho tulis, saya pun menyarankan kepada beliau untuk memprioritaskan Ibunya, Insya Allah job lain yang lebih indah dan berkah akan segera menghampirinya..

    Khusus tentang Mas Sandiaga Uno,, saya ada sedikit catatan mengenai beliau dalam tulisan ini, semoga bisa bermanfaat dan jadi cerminan buat kita di masa mendatang :
    http://arcopodojournal.blogspot.com/2015/06/ternyata-6-hal-ini-yang-menjadi-rahasia.html

    BalasHapus
  7. Trimakasih motifnya. Semoga lulusan SD INI bs memutus rantai kemiskinan .

    BalasHapus
  8. Trimakasih motifnya. Semoga lulusan SD INI bs memutus rantai kemiskinan .

    BalasHapus
  9. Buatlah mereka bangga & bahagia...

    BalasHapus
  10. Aamiin, yaa Rabb. benar sekali bang. semoga kita dimampukan untuk berbakti kepada orang tua kita. Aamiin.

    BalasHapus
  11. ingin rasanya aq berlari pulang memeluk ibu dan meminta maaf

    BalasHapus
  12. menyentuh sekali, Alhamdulillah saya sering menyempatkan untuk menelpon Ibu untuk ngobrol dan tanya kabar :), terima kasih artikel yang mantap sekali http://goo.gl/NUXHtY

    BalasHapus
  13. Ibu adalah nafas disetiap tindakanku

    BalasHapus
  14. Bismillahhirrohmannirrohiim... semoga saya bisa mengikuti jejak sperti tokoh2 yg diatas. Aamiin. Saya msh terus belajar & berusaha.

    BalasHapus
  15. Terima kasih bang Ippho..

    Saya sangat menyayangi ibu saya, walaupun ibu saya kadang sangat cerewet dan kadang2 kami tidak sependapat, tapi dari lubuk hati saya yang paling dalam saya sangat menyayangi ibu..

    Saat ini saya masih belum bisa berbakti,. Bukan sulit namun seperti ada penghalang negatif antara saya dengan ibu saya..

    Kami dibesarkan dengan cara sikap yang acuh dan keras (temperamen).. Adik dan kakak saya adalah figur negatif untuk ibu saya..

    Ayah saya temperamen, salah dikit marah..
    Ibu sangat memakluminya, namun karna didikan ayah saya keras terhadap semua anaknya alhasil kakak dan adik saya suka ngomongi sifat ayah saya itu (mencibir) dibelakangnya, ibu saya pun terpancing alhasi seperti ada "pengelompokan" di keluarga kami..

    Jujur saja, kakak dan adik saya tidak cuma ngomongi dibelakang ayah saya.. Saya dan abang saya juga "kena imbasnya"..

    Sifat jelek kakak saya "manis didepan" dan sanggup mengumbar masalah keluarga ke orang lain, sifat jelek adik saya orangnya egois arogan dan temperamen..

    Saya sendiri dan abang saya sedikit banyaknya jg "mewarisi" temperamen dr ayah saya.. Dan belakangan (mgkin krna sudah smakin tua) ibu saya sangat cerewet dan jg temperamen..

    Saya sudah berkeluarga dan baru mempunyai seorang putra..
    Beruntungnya saya mendapatkan istri yg sangat sabar dan memaklumi tipikal keluarga kami.. Istri saya adalah tameng pereda sifat temperamen saya..

    Beruntungnya juga saya memiliki ayah mertua yang bijak.. Saya cuma bisa bertukar pikiran dengan ayah mertua dibandingkan dengan ayah saya sendiri..

    Saya jg baru menjalankan bisnis yang masih kecil kurang lbh 1thn..

    Saya sangat ingin berbakti penuh kepada ibu saya dan ayah saya agar semua niat baik & cita-cita untuk membahagiakan keluarga tercapai..

    Saya sangat ingin sekali kakak dan adik saya berubah menjadi orang2 yg postif agar pikiran ibu terhadap kami juga postif..

    Saya sangat ingin sekali kami sekeluarga berkumpul secara "tulus, damai dan apa adanya" tanpa ada sifat-sifat negatif lagi..
    Mudah-mudahan niat baik dan cita-cita saya tercapai selagi ibu dan ayah masih ada umur panjang.. Aamiin Ya Rabb..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ceritanya mirip ane mas,orang tua ane tempramen banget kalau ane salah sedikit aja langsung di pukul di maki" sampai di blang bina**ng lah gimana mau berbakti coba kalau didikannya seperti ini,apalg kalau udh di panasin sm abang ane

      Hapus
  16. Siapapun yang berbakti dan hormat sama ibu...dipastikan hidupnya akan berkah...

    BalasHapus
  17. Anak berbakti hidupnya penuh rezeki.

    BalasHapus
  18. Kewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.

    BalasHapus
  19. Kewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.

    BalasHapus
  20. Kewajiban kita membayar hutang yang tidak mungkin lunas,karena ibu tidak mengharapkan imbalan.

    BalasHapus
  21. Bagaimana kalau mulai dari kecil tidak di asuh oleh orangtua?
    Saya mulai kecil diasuh oleh budhe

    BalasHapus
  22. Bagaimana kalau mulai dari kecil tidak di asuh oleh orangtua?
    Saya mulai kecil diasuh oleh budhe

    BalasHapus