Pelatihan SDM Perusahaan, Pengembangan SDM Karyawan, Training SDM Efektif, Perencanaan SDM

Melalui Pelatihan Dan Pengembangan SDM, Ippho Santosa Ingatkan Peran Keluarga (Tips Terbaik)

Melalui Pelatihan Dan Pengembangan SDM, 
Ippho Santosa Ingatkan Peran Keluarga
(Tips Terbaik)



Dalam sebuah pelatihan SDM, saya bicara soal pentingnya peranan keluarga dalam meraih prestasi demi prestasi.

Siangnya, untuk kesekian kalinya saya ngobrol-ngobrol sama General Manager-nya. Sebuah bisnis jaringan. Alhamdulillah saya sebagai motivator sudah berulang kali diundang mereka dan turut membantu mereka dalam mencapai target bahkan melampaui target untuk tahun 2015 ini. Yah, semua nikmat dan pencapaian itu dari Allah.


pelatihan-sdm-pelatihan-pengembangan-sdm-pelatihan-motivasi

Si General Manager ini mengaku merasa senang dan bersemangat kalau ada istri di sampingnya ketika ia bekerja. Makanya si istri selalu diajak ke mana-mana. Si General Manager mengaku dirinya kolokan, hehehe. Dalam hati saya langsung bergumam, “Kalau begitu, saya juga kolokan dong.” 


Pelatihan-Motivasi-Berprestasi-Pelatihan-Motivasi-Karyawan-Pelatihan-SDM

Begitulah peran seorang wanita. Sekilas, wanita itu terlihat lemah. Namun tidak demikian adanya. Wanita itu kuat bahkan bisa menguatkan suaminya. Terbukti, tugas yang teramat berat seperti mengandung dan melahirkan, diberikan kepada wanita. Coba anda pasang tas ransel seberat 2 kg di perut anda selama 3 bulan. Berat? Banget! Nah, wanita yang hamil mengalami itu bahkan lebih dari itu. 

Saya pun kenal seorang suami yang nggak sanggup mendampingi istrinya ketika melahirkan. Ada-ada saja. Si suami mengaku bisa pingsan kalau dipaksa melihat istrinya melahirkan. Lha, melihatnya saja terasa berat, gimana si istri yang mengalami? Iya tho? Melahirkan, siapa yang berani ngomong itu pekerjaan ringan? 


Pak Harto pernah dianggap sebagai The Strongest Man in Asia. Pak Habibie disebut-disebut sebagai tokoh paling cerdas dan paling berprestasi di negeri ini. Namun lihat apa yang terjadi ketika istri mereka meninggal. Mereka jadi begitu lemah. Mendadak lemah. Begitu pula kakek saya. Saat nenek saya meninggal, berat badan kakek saya langsung merosot dan sakit-sakitan. Padahal nenek saya jauh lebih tua daripada kakek saya.

Kita pun sama-sama maklum, apa yang terjadi pada Nabi Muhammad ketika Khadijah meninggal. Hatinya gundah. Karena semasa Khadijah hidup, selalu mendampingi dan menguatkan Nabi Muhammad, meski satu dunia memusuhinya. Seperti itulah peran seorang wanita. Ia tidak lemah. Sebaliknya, ia kuat bahkan bisa menguatkan suaminya. Sudah menjadi tugas saya sebagai motivator untuk mengingatkan hal ini.


Pelatihan-Pengembangan-SDM-Terbaik-Ippho-Santosa

Pelatihan-Pengembangan-SDM-Terbaik-Ippho-Santosa

Mari muliakan istri kita. Sekali lagi, muliakan istri kita.




Ditulis oleh Ippho Santosa. Untuk mengundangnya in-house training atau pelatihan SDM, silakan SMS 0812-704-9090.

12 komentar: